Rabu, 30 Januari 2013

Makalah Kelompok (MP3M)

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
PENELITIAN DESKRIPTIF

PMTK 5A
Kelompok 1
Fauzi Akmal           2410.013
Elmi Juita                2410.022
Risma                      2410.032
Melinda Darma      2410.037
Amelia Susanti        2410.042
                   
Dosen pembimbing:
M. Imamuddin, M. Pd
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
 SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
1432 H/2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan pada Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul  PENELITIAN DESKRIPTIF.
Shalawat beserta Salam penulis do’akan kepada Allah SWT semoga Allah menyampaikannya kepada Rasul Junjungan umat sekalian alam yakni Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada orang tua yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Kemudian kepada Bapak Dosen yang telah membimbing penulis dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi penulis sendiri. Dan apabila di dalam  penyelesaian makalah ini terdapat banyak kesalahan baik berupa penulisannya maupun dalam bentuk konsepnya, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan makalah penulis yang berikutnya. Terima kasih
Bukittinggi, September 2012
           
    Penulis

DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang................................................................................................... 1
  2. Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
  3. Tujuan Penulisan................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
  1. Pengertian dan Tujuan Penelitian Deskriptif..................................................... 3
  2. Jenis-Jenis Deskriptif......................................................................................... 3
  3. Tahapan Penelitian Deskriptif............................................................................ 6
  4. Kelebihan dan Kelemahan Dalam Penelitian Deskriptif................................... 8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................................................... 9
Saran............................................................................................................................ 10
Daftar Pustaka............................................................................................................. 11

BAB I
PENADAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam kaitannya dengan tugas mengajar guru maka jenis penelitian yang dilakukan guru sebaiknya adalah penelitian yang memiliki dampak terhadap pengembangan profesi guru dan peningkatan mutu pembelajaran. Salah satu jenis penelitian ditinjau dari tingkat eksplanasinya adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini dapat dilakukan oleh guru dalam kaitannya dengan pembelajaran di kelasnya. Walaupun penelitian yang dilakukan oleh guru merupakan penelitian deskriptif, namun tetap harus mendeskripsikan upaya yang telah dilakukan guru untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran. Upaya tersebut dapat berupa penggunaan metode pembelajaran yang baru, metode penilaian atau upaya lain dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi guru atau dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran.
Dilihat dari syarat penelitian deskriptif yang sesuai dengan kegiatan pengembangan profesi tersebut (mendeskripsikan upaya yang telah dilakukuan), maka apabila penelitian seperti itu dilakukan secara terencana oleh peneliti maka dapat dikategorikan sebagai jenis penelitian Pre Experimental Design One Shot Case Study atau One-Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono: 2006, 83). Namun demikian, karena pelaksanaan penelitian dilakukan setelah kejadian berlangsung (ini ciri penelitian deskriptif) maka tetap dikatakan sebagai penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif sendiri dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu (1) apabila hanya mendeskripsikan data apa adanya dan menjelaskan data atau kejadian dengan kalimat-kalimat penjelasan secara kualitatif maka disebut penelitian deskriptif kualitatif; (2) Apabila dilakukan analisis data dengan menghubungkan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka disebut deskriptif asosiatif; dan (3) apabila dalam analisis data dilakukan pembandingan maka disebut deskriptif komparatif. Dan karena untuk penelitian deskriptif yang dilakukan guru harus berorientasi pada pemecahan masalah atau peningkatan mutu pembelajaran  maka lebih tepatnya rancangan penelitian seperti itu disebut penelitian deskriptif yang berorientasi pemecahan masalah atau peningkatan mutu.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari penelitian deskriptif ?
2.      Apa saja jenis-jenis penelitian deskriptif ?
3.      Apa saja tahapan-tahapan penelitian deskriptif ?
4.      Apa kelebihan dan kelemahan penelitian deskriptif ?
C.     Tujuan penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian penelitian deskriptif.
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian deskriptif.
3.      Untuk mengetahui tahapan-tahapan penelitian deskriptif.
4.      Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan penelitian deskriptif.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Tujuan Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar, ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para peneliti karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia.
Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap variabel atau merancang sesuatu yang diharapkan terjadi variabel, tetapi semua kegiatan, keadaan, kejadian, aspek, komponen atau variabel yang berjalan sebagaimana adanya.[1]
B.     Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
                                 1.         Studi Kasus
Studi kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail. Karena studi kasus sifatnya mendalam dam mendetail, maka studi kasus ini pada umumnya menghasilkan gambaran yang longitudinal, yaitu hasil pengumpulan dan analisis data dalam satu jangka waktu. Kasusnya dapat terbatas pada satu orang, satu lembaga, satu keluarga, satu peristiwa, satu desa, dll. Fokus utamanya dalam studi kasus adalah menjawab pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana.
Nana sudjana dan Ibrahim (1989) merekomendasikan beberapa petujuk  dalam melaksanakan  studi kasus dalam bidang pendidikan, khususnya disekolah sebagai berikut:
a.       Menentukan dan mengenali siswa sebagai kasus.
b.      Menetapkan jenis masalah yang dihadapi siswa.
c.       Mencari bukti-bukti lain untuk lebih menyakinkan kebenaran masalah.
d.      Mencari sebab-sebab timbulnya masalah dari berbagai aspek, yang berkenaan dengan kehidupan siswa itu sendiri.
e.       Menganalisis sebab-sebab tersebut dan menghubungkannya dengan tingkah laku siswa.
f.       Menentukan sejumlah alternative pemecahannya.
g.      Menerapkan alternative yang dipilih sebagai upaya pemecahan masalah dan membicarakannya dengan siswa itu sendiri maupun guru.
h.      Mengadakan pengamatan secara saksama
                                 2.         Studi Survey
Survey pada umumnya merupakan cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam jangka waktu yang bersamaan dalam jumlah besar dan luas. Tujuan utamanya adalah mengumpulkan informasi tentang variabel, bukan informasi tentang individu-individu. Survey ini digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki kenapa gejala-gejala itu ada.
Survei  mempunyai dua linkup yaitu sensus dan survei sampel. Sensus yaitu survey yang meliputi seluruh populasi yang diinginkan, sedangkan sampel dilakukan hanya pada sebagian kecil dari suatu populasi. Survei dibidang pendidikan lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah-masalah pendidikan termasuk kepentingan perumusan kebijakan pendidikan, bukan untuk pengembangan ilmu pendidikan dan bukan untuk menguji suatu hipotesis.
                                 3.         Studi  Pengembangan
Pengelompokan studi pengembangan sebagai bagian dari penelitian deskriptif karena studi ini bermaksud melukiskan hubungan antara gejala-gejala sebagaimana adanya sekarang dengan fakta-fakta lain berdasarkan fungsi waktu yang bersifat kontiniu. Ada dua teknik yang saling melengkapi dalam melakukan penelitian pengembangan ini, yaitu :
a.       Metode longitudinal
Metode longitudinal sering disebut juga metode jangka panjang. Dalam metode ini penelitian dilakukan terhadap satu objek dengan mengurutkan gejala pertumbuhan atau perkembangannya dari tahun ketahun dalam kurun waktu tertentu.
b.    Metode cross sectional
Metode ini dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan metode longitudinal, karena waktu yang panjang bisa dipotong-potong menjadi lebih pendek. Metode ini mempelajari semua individu yang berbeda taraf umurnya dalam titik waktu yang sama.
                                 4.         Studi Tindak Lanjut (Follow-up)
Studi ini hampir sama dengan studi longitudinal yaitu mempelajari perkembangan dan perubahan subjek, setelah subjek diberi perlakuan khusus atau kondisi tertentu dalam kurun waktu tertentu sampai selesai. Secara umum penelitian ini digunakan untuk menilai kesuksesan program-program tertentu.
                                 5.         Studi Kecendrungan
Studi kecendrungan pada dasarnya meramalkan keadaan masa depan dengan berdasarkan keadaan, gejala dan data yang ada pada masa sekarang. Keadaan masa sekarang diperoleh dari studi lainnya misalnya studi kasus, survey dilakukan agar diperoleh data dan informasi yang akurat mengenai gambaran kondisi saat ini. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengklasifikasikan data menurut interval waktu yang dibagi menurut periode dengan jarak yang sama, data setiap periode itu diperoleh dari sumber dokumentasi, lalu dipelajari laju dan arah perubahan atau perkembangannya hingga sampai pada gambaran keadaan pada masa sekarang dan selanjutnya dipergunakan untuk meramalkan keadaan masa yang akan datang.
                                 6.         Studi Korelasi
Penelitian ini dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Hubungan antardua variabel tidak saja dalam bentuk sebab-akibat, tetapi juga hubungan timbal balik antara dua variabel.
Tingkat hubungan/intensitas hubungan antarvariabel diukur dengan mempergunakan prosedur matematik yang dinyatakan dalam bentuk angka atau indeks koefisien korelasi yang bergerak antara -1,00 sampai dengan +1,00. Jika koefisien menghasilkan angka negative (-) berarti hubungan menunjukkan  arah yang berbalik atau berlawanan, namun jika menghasilkan angka positif (+) berarti hubungan menunjukkan arah yang sama.
Makna suatu korelasi yang dinotasikan dalam huruf r (kecil) bisa mengandung tiga hal,yaitu:
1.    Kekuatan hubungan antarvaribel,
2.    Signifikansi statistik hubungan kedua variabel tersebut,
3.    Arah korelasi.
                                 7.         Analisis Dokumen
Metode ini dipakai jika peneliti bermaksud untuk menganalisis data yang diperoleh dari dokumen. Analisis dokumen kerap sekali disebut juga analisis kegiatan(activity analysis) atau analisis informasi (information analysis) dan bahkan kadang-kadang disebut juga dengan analisis isi (content analysis). Dari dokumen yang tersedia, penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan informasi-informasi yang berguna dibidang masing-masing.[2]
C.    Tahapan Penelitian deskriptif
                                 1.         Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan masalah penelitian
Untuk memperoleh permasalahan penelitian tidaklah mudah, seorang peneliti perlu peka, bersikap kritis dan berfikir logis terhadap fenomena yang terjadi. Penting untuk selalu mengembangkan ketajaman persepsinya, sehingga lebih cermat dan teliti pada sesuatu yang perlu dipertanyakan.
                                 2.         Melakukan Kajian PustakaTujuan kajian pustaka adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan masalah yang diteliti, mempedalam pengetahuan tentang obyek (variabel) yang diteliti, mengkaji teori dasar yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, mengkaji temua penelitian terdahulu, dan mencari informasi aspek masalah yang belum tergarap.
                                 3.         Merumuskan Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan kongkrit, jelas dan ringkas dan dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Isi dan rumusan tujuan penelitian harus mengacu pada rumusan masalah penelitian. Dalam penelitian deskriptif, tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran dan diskripsi secara rinci, sistematis dan akurat suatu fenomena. Rumusan tujuan peneliti-an deskriptif meliputi mengklasifikasi dan menguraikan tentang sifat-sifat atau faktor-faktor fenomena tersebut
                                 4.         Menguraikan Kegunaan dan Pentingnya Penelitian
Dalam bagian ini diuraikan kegunaan dan pentingnya penelitan yang berisi alasan bahwa masalah yang dipilih memang layak untuk diteliti.
                                 5.         Menetapkan Asumsi Penelitian
Asumsi dalam konteks penelitian diartikan sebagai anggapan dasar, yaitu  suatu pernyataan atau sesuatu yang diakui kebenarannya atau dianggap benar tanpa harus dibuktikan lebih dahulu. Asumsi penelitian merupakan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian.
                                 6.         Menetapkan Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Ruang lingkup penelitian menggambarkan luas dan batas-batas area penelitian yang akan dilaksanakan. Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu situasidan kondisi yang tidak bisa dihindari dalam penelitian dan peneliti tidak dapat berbuat banyak untuk mengendalikan- nya. Situasi dan kondisi tersebut dapat mempengaruhi kesimpulan hasil penelitian dan merupakan kelemahan penelitian.
                                 7.         Membuat Definisi Istilah Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-siat sesuatu yang didefinisikan yang dapat diamati dan diukur. Sehingga dari definisi operasional tersebut akan mengacu pada cara pengambilan data dan alat pengumpul data yang akan digunakan.
                                 8.         Menyusun Rancangan Penelitian
Dalam menyusun rancangan penelitian mencakup pokok-pokok bahasan antara lain 1) menentukan metode/rancangan penelitian, 2) menentukan populasi dan sampel penelitian, 3) menentukan instrumen penelitian, 4) mengumpulkan data, dan 5) melaku-kan analisis data.
D.    Kelebihan dan Kelemahan Dalam Penelitian Deskipitif
                                 1.         Kelebihan
Metode deskriptif lebih banyak disukai berbagai bidang penyelidikan. Hasil-hasil penelitian yang diperoleh melalui percobaan dilaboratorium tetap menggunakan metode ini untuk mengecek dan membuktikan tingkat reliabilitasnya. Penelitian ini sangat logis dalam menyebarluaskan informasi. Akhirnya metode deskriptif sangat cocok untuk penelitian yang menyediakan standar ukuran normative berdasarkan hal-hal yang umum.
                                 2.         Kelemahan
a.       Kesalahan memilih metode.
b.      Kesalahan metode yang timbul karena salah menggunakannya.
c.       Penelitian ini memberikan informasi yang terbatas tentang pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Karena kita tidak dapat mengisolasi atau menekan variabel-variabel lain yang konstan, maka kita tidak dapat mengharapkan bukti nyata tentang sebab-akibat. Kerugian selanjutnya motivasi subjek yang tidak konsisten,sebagai peneliti kita perlu memastikan bahwa jawaban responden dapat dipercaya. Ini sangat tergantung pada perhatian, simpati, minat, dan kerjasama para subjek penelitian.

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar, ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.
Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
1.      Studi Kasus
2.      Studi Survey
3.      Studi Pengembanagn
4.      Studi tindak lanjut
5.      Studi Kecendrungan
6.      Studi korelasi
7.      Analisis Dokumen
B.       Kritik dan Saran
Kami  menyadari dalam  pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap memberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan dimasa akan datang.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Prof. Dr. Nana Syaodih.2009. Metode Penelitian pendidikan
http://sekolah.8k.com/rich_text_3.html


[1] Prof. Dr. Nana Syaodih, Metode Penelitian pendidikan, 2009, hal:74
[2] http://sekolah.8k.com/rich_text_3.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar