MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Metodologi Penelitian
PENELITIAN DESKRIPTIF
PMTK
5A
Kelompok
1
Fauzi Akmal 2410.013
Elmi Juita 2410.022
Risma 2410.032
Melinda Darma 2410.037
Amelia
Susanti 2410.042
Dosen
pembimbing:
M. Imamuddin, M. Pd
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
1432 H/2012
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis ucapkan pada Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “PENELITIAN DESKRIPTIF”.
Shalawat
beserta Salam penulis do’akan kepada Allah SWT semoga Allah menyampaikannya
kepada Rasul Junjungan umat sekalian alam yakni Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya
ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada orang tua yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Kemudian kepada Bapak Dosen yang telah
membimbing penulis dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis.
Penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi penulis
sendiri. Dan apabila di dalam
penyelesaian makalah ini terdapat banyak kesalahan baik berupa
penulisannya maupun dalam bentuk konsepnya, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk perbaikan makalah penulis yang berikutnya. Terima
kasih
Bukittinggi, September 2012
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang................................................................................................... 1
- Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
- Tujuan Penulisan................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
- Pengertian dan Tujuan Penelitian Deskriptif..................................................... 3
- Jenis-Jenis Deskriptif......................................................................................... 3
- Tahapan Penelitian Deskriptif............................................................................ 6
- Kelebihan dan Kelemahan Dalam Penelitian Deskriptif................................... 8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................................................... 9
Saran............................................................................................................................ 10
Daftar Pustaka............................................................................................................. 11
BAB I
PENADAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam kaitannya dengan tugas mengajar guru maka jenis penelitian yang
dilakukan guru sebaiknya adalah penelitian yang memiliki dampak terhadap
pengembangan profesi guru dan peningkatan mutu pembelajaran. Salah satu jenis
penelitian ditinjau dari tingkat eksplanasinya adalah penelitian deskriptif,
jenis penelitian ini dapat dilakukan oleh guru dalam kaitannya dengan
pembelajaran di kelasnya. Walaupun penelitian yang dilakukan oleh guru
merupakan penelitian deskriptif, namun tetap harus mendeskripsikan upaya yang
telah dilakukan guru untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran. Upaya
tersebut dapat berupa penggunaan metode pembelajaran yang baru, metode
penilaian atau upaya lain dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi guru atau
dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran.
Dilihat dari syarat penelitian deskriptif yang sesuai dengan kegiatan
pengembangan profesi tersebut (mendeskripsikan upaya yang telah dilakukuan),
maka apabila penelitian seperti itu dilakukan secara terencana oleh peneliti
maka dapat dikategorikan sebagai jenis penelitian Pre Experimental Design One
Shot Case Study atau One-Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono: 2006, 83).
Namun demikian, karena pelaksanaan penelitian dilakukan setelah kejadian
berlangsung (ini ciri penelitian deskriptif) maka tetap dikatakan sebagai
penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif sendiri dapat
dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu (1) apabila hanya mendeskripsikan
data apa adanya dan menjelaskan data atau kejadian dengan kalimat-kalimat
penjelasan secara kualitatif maka disebut penelitian deskriptif kualitatif; (2)
Apabila dilakukan analisis data dengan menghubungkan antara satu variabel
dengan variabel yang lain maka disebut deskriptif asosiatif; dan (3) apabila
dalam analisis data dilakukan pembandingan maka disebut deskriptif
komparatif. Dan karena untuk penelitian deskriptif yang dilakukan
guru harus berorientasi pada pemecahan masalah atau peningkatan mutu
pembelajaran maka lebih tepatnya rancangan penelitian seperti itu disebut
penelitian deskriptif yang berorientasi pemecahan masalah atau peningkatan
mutu.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari penelitian deskriptif ?
2. Apa saja jenis-jenis penelitian deskriptif ?
3. Apa saja tahapan-tahapan penelitian deskriptif ?
4. Apa kelebihan dan kelemahan penelitian deskriptif
?
C.
Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian
deskriptif.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian
deskriptif.
3. Untuk mengetahui tahapan-tahapan penelitian
deskriptif.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan
penelitian deskriptif.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan
Tujuan Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang
paling dasar, ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas,
karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena
yang satu dengan fenomena lainnya.
Penelitian
deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan
secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara
tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga
banyak di lakukan oleh para peneliti karena dua alasan. Pertama, dari
pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan
dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk
mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun
tingkah laku manusia.
Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi atau
memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap variabel atau merancang
sesuatu yang diharapkan terjadi variabel, tetapi semua kegiatan, keadaan,
kejadian, aspek, komponen atau variabel yang berjalan sebagaimana adanya.[1]
B.
Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
1.
Studi Kasus
Studi kasus
memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail. Karena
studi kasus sifatnya mendalam dam mendetail, maka studi kasus ini pada umumnya
menghasilkan gambaran yang longitudinal, yaitu hasil pengumpulan dan analisis
data dalam satu jangka waktu. Kasusnya dapat terbatas pada satu orang, satu
lembaga, satu keluarga, satu peristiwa, satu desa, dll. Fokus utamanya dalam
studi kasus adalah menjawab pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana.
Nana
sudjana dan Ibrahim (1989) merekomendasikan beberapa petujuk dalam
melaksanakan studi kasus dalam bidang pendidikan, khususnya disekolah
sebagai berikut:
a.
Menentukan dan mengenali siswa sebagai kasus.
b.
Menetapkan jenis masalah yang dihadapi siswa.
c.
Mencari bukti-bukti lain untuk lebih
menyakinkan kebenaran masalah.
d.
Mencari sebab-sebab timbulnya masalah dari
berbagai aspek, yang berkenaan dengan kehidupan siswa itu sendiri.
e.
Menganalisis sebab-sebab tersebut dan
menghubungkannya dengan tingkah laku siswa.
f.
Menentukan sejumlah alternative pemecahannya.
g.
Menerapkan alternative yang dipilih sebagai
upaya pemecahan masalah dan membicarakannya dengan siswa itu sendiri maupun
guru.
h.
Mengadakan pengamatan secara saksama
2.
Studi Survey
Survey
pada umumnya merupakan cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu
dalam jangka waktu yang bersamaan dalam jumlah besar dan luas. Tujuan utamanya
adalah mengumpulkan informasi tentang variabel, bukan informasi tentang
individu-individu. Survey ini digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada
tanpa menyelidiki kenapa gejala-gejala itu ada.
Survei
mempunyai dua linkup yaitu sensus dan survei sampel. Sensus yaitu survey yang
meliputi seluruh populasi yang diinginkan, sedangkan sampel dilakukan hanya
pada sebagian kecil dari suatu populasi. Survei dibidang pendidikan lebih
banyak digunakan untuk pemecahan masalah-masalah pendidikan termasuk
kepentingan perumusan kebijakan pendidikan, bukan untuk pengembangan ilmu
pendidikan dan bukan untuk menguji suatu hipotesis.
3.
Studi Pengembangan
Pengelompokan
studi pengembangan sebagai bagian dari penelitian deskriptif karena studi ini
bermaksud melukiskan hubungan antara gejala-gejala sebagaimana adanya sekarang
dengan fakta-fakta lain berdasarkan fungsi waktu yang bersifat kontiniu. Ada
dua teknik yang saling melengkapi dalam melakukan penelitian pengembangan ini,
yaitu :
a.
Metode longitudinal
Metode
longitudinal sering disebut juga metode jangka panjang. Dalam metode ini
penelitian dilakukan terhadap satu objek dengan mengurutkan gejala pertumbuhan
atau perkembangannya dari tahun ketahun dalam kurun waktu tertentu.
b.
Metode cross sectional
Metode ini
dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan metode longitudinal, karena waktu
yang panjang bisa dipotong-potong menjadi lebih pendek. Metode ini mempelajari
semua individu yang berbeda taraf umurnya dalam titik waktu yang sama.
4.
Studi Tindak Lanjut (Follow-up)
Studi ini
hampir sama dengan studi longitudinal yaitu mempelajari perkembangan dan
perubahan subjek, setelah subjek diberi perlakuan khusus atau kondisi tertentu
dalam kurun waktu tertentu sampai selesai. Secara umum penelitian ini digunakan
untuk menilai kesuksesan program-program tertentu.
5.
Studi Kecendrungan
Studi
kecendrungan pada dasarnya meramalkan keadaan masa depan dengan berdasarkan
keadaan, gejala dan data yang ada pada masa sekarang. Keadaan masa sekarang
diperoleh dari studi lainnya misalnya studi kasus, survey dilakukan agar
diperoleh data dan informasi yang akurat mengenai gambaran kondisi saat ini.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengklasifikasikan data menurut interval
waktu yang dibagi menurut periode dengan jarak yang sama, data setiap periode itu
diperoleh dari sumber dokumentasi, lalu dipelajari laju dan arah perubahan atau
perkembangannya hingga sampai pada gambaran keadaan pada masa sekarang dan
selanjutnya dipergunakan untuk meramalkan keadaan masa yang akan datang.
6.
Studi Korelasi
Penelitian ini
dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda
dalam suatu populasi. Hubungan antardua variabel tidak saja dalam bentuk
sebab-akibat, tetapi juga hubungan timbal balik antara dua variabel.
Tingkat
hubungan/intensitas hubungan antarvariabel diukur dengan mempergunakan prosedur
matematik yang dinyatakan dalam bentuk angka atau indeks koefisien korelasi
yang bergerak antara -1,00 sampai dengan +1,00. Jika koefisien menghasilkan
angka negative (-) berarti hubungan menunjukkan arah yang berbalik atau
berlawanan, namun jika menghasilkan angka positif (+) berarti hubungan
menunjukkan arah yang sama.
Makna suatu
korelasi yang dinotasikan dalam huruf r (kecil) bisa mengandung tiga
hal,yaitu:
1.
Kekuatan hubungan antarvaribel,
2. Signifikansi statistik
hubungan kedua variabel tersebut,
3.
Arah korelasi.
7.
Analisis Dokumen
Metode ini
dipakai jika peneliti bermaksud untuk menganalisis data yang diperoleh dari
dokumen. Analisis dokumen kerap sekali disebut juga analisis kegiatan(activity
analysis) atau analisis informasi (information analysis) dan
bahkan kadang-kadang disebut juga dengan analisis isi (content analysis).
Dari dokumen yang tersedia, penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan
informasi-informasi yang berguna dibidang masing-masing.[2]
C.
Tahapan Penelitian deskriptif
1.
Mengidentifikasi,
memilih dan merumuskan masalah penelitian
Untuk memperoleh permasalahan penelitian tidaklah mudah,
seorang peneliti perlu peka, bersikap kritis dan berfikir logis terhadap fenomena
yang terjadi. Penting untuk selalu mengembangkan ketajaman persepsinya,
sehingga lebih cermat dan teliti pada sesuatu yang perlu dipertanyakan.
2.
Melakukan Kajian PustakaTujuan
kajian pustaka adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan masalah
yang diteliti, mempedalam pengetahuan tentang obyek (variabel) yang diteliti,
mengkaji teori dasar yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, mengkaji
temua penelitian terdahulu, dan mencari informasi aspek masalah yang belum
tergarap.
3.
Merumuskan Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian
harus dinyatakan dengan kongkrit, jelas dan ringkas dan dinyatakan dalam bentuk
kalimat pernyataan. Isi dan rumusan tujuan penelitian harus mengacu pada
rumusan masalah penelitian. Dalam penelitian deskriptif, tujuan penelitian
adalah untuk memperoleh gambaran dan diskripsi secara rinci, sistematis dan
akurat suatu fenomena. Rumusan tujuan peneliti-an deskriptif meliputi
mengklasifikasi dan menguraikan tentang sifat-sifat atau faktor-faktor fenomena
tersebut
4.
Menguraikan Kegunaan dan Pentingnya Penelitian
Dalam
bagian ini diuraikan kegunaan dan pentingnya penelitan yang berisi alasan bahwa
masalah yang dipilih memang layak untuk diteliti.
5.
Menetapkan Asumsi Penelitian
Asumsi
dalam konteks penelitian diartikan sebagai anggapan dasar, yaitu suatu
pernyataan atau sesuatu yang diakui kebenarannya atau dianggap benar tanpa
harus dibuktikan lebih dahulu. Asumsi penelitian merupakan pijakan berpikir dan
bertindak dalam melaksanakan penelitian.
6.
Menetapkan Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Ruang
lingkup penelitian menggambarkan luas dan batas-batas area penelitian yang akan
dilaksanakan. Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu situasidan kondisi
yang tidak bisa dihindari dalam penelitian dan peneliti tidak dapat berbuat banyak
untuk mengendalikan- nya. Situasi dan kondisi tersebut dapat mempengaruhi
kesimpulan hasil penelitian dan merupakan kelemahan penelitian.
7.
Membuat Definisi Istilah Operasional
Definisi
operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-siat sesuatu yang
didefinisikan yang dapat diamati dan diukur. Sehingga dari definisi operasional
tersebut akan mengacu pada cara pengambilan data dan alat pengumpul data yang
akan digunakan.
8.
Menyusun Rancangan Penelitian
Dalam menyusun
rancangan penelitian mencakup pokok-pokok bahasan antara lain 1) menentukan
metode/rancangan penelitian, 2) menentukan populasi dan sampel penelitian, 3)
menentukan instrumen penelitian, 4) mengumpulkan data, dan 5) melaku-kan
analisis data.
D.
Kelebihan dan Kelemahan Dalam
Penelitian Deskipitif
1.
Kelebihan
Metode
deskriptif lebih banyak disukai berbagai bidang penyelidikan. Hasil-hasil
penelitian yang diperoleh melalui percobaan dilaboratorium tetap menggunakan
metode ini untuk mengecek dan membuktikan tingkat reliabilitasnya. Penelitian
ini sangat logis dalam menyebarluaskan informasi. Akhirnya metode deskriptif
sangat cocok untuk penelitian yang menyediakan standar ukuran normative
berdasarkan hal-hal yang umum.
2.
Kelemahan
a.
Kesalahan memilih metode.
b.
Kesalahan metode yang timbul karena salah
menggunakannya.
c.
Penelitian ini memberikan
informasi yang terbatas tentang pengaruh variabel-variabel yang diteliti.
Karena kita tidak dapat mengisolasi atau menekan variabel-variabel lain yang
konstan, maka kita tidak dapat mengharapkan bukti nyata tentang sebab-akibat. Kerugian
selanjutnya motivasi subjek yang tidak konsisten,sebagai peneliti kita perlu
memastikan bahwa jawaban responden dapat dipercaya. Ini sangat tergantung pada
perhatian, simpati, minat, dan kerjasama para subjek penelitian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang
paling dasar, ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas,
karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena
yang satu dengan fenomena lainnya.
Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
1.
Studi Kasus
2.
Studi Survey
3.
Studi Pengembanagn
4.
Studi tindak lanjut
5.
Studi Kecendrungan
6.
Studi korelasi
7.
Analisis Dokumen
B.
Kritik dan Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap memberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya
membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan dimasa akan
datang.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Prof. Dr. Nana
Syaodih.2009. Metode Penelitian pendidikan
http://sekolah.8k.com/rich_text_3.html
[1] Prof. Dr. Nana Syaodih, Metode Penelitian
pendidikan, 2009, hal:74
Tidak ada komentar:
Posting Komentar